MAKALAH
EKOMONI
INDUSTRI
OLEH
NAMA :
AYU SEPTIANI
NIM :
16021024009
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2017-2018
KATA
PENGANTAR
Assalamu’Alaikum Wr Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar
lagi Maha Melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda
Nabi Besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu
eksis membantu perjuangan beliau dalam menegakkan Dinullah di muka bumi ini.
Sehingga tugas besar Sistem Basis Data ini dapat diselesaikan.
Dalam penulisan makalah ini,
tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil.
Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada
hingganya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah
ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih banyak.
Tentunya sebagai manusia tidak
pernah luput dari kesalahan, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, Oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif dari semua
pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya. Akhirnya hanya kepada
Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan semoga tugas ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Semoga
Allah SWT meridhoi dan dicatat sebagai ibadah disisi-Nya, amin.
Wassalamu ‘Alaikum Wr. Wb.
Makassar, 09 Februari 2018
PENULIS
DAFTAR
ISI
SAMPUL..................................................................................................... i
KATA
PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan........................................................................... 1
1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................ 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dan
Ruang Lingkup Industri........................................ 2
2.2 Penafsiran SCP
Menurut Para Ahli................................................ 3
2.3 Kerangka Kerja Struktur-perilaku-kinerja...................................... 5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................... 8
3.2 Saran................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri merupakan kumpulan
perusahaan yg memproduksi barang dan jasa dengan elastisitas silang (cross
elasticities of demand) yg positif dan tinggi. Ekonomika industri merupakan
cabang ilmu ekonomi yg menjelaskan mengapa pasar diorganisasi dan bagaimana
pengorganisasiannya mempengaruhi cara kerja industri.
Ekonomi industri menelaah struktur
pasar dan perusahaan yg secara relatif lebih menekankan pada studi empiris
faktor-faktor yg mempengaruhi struktur, perilaku dan kinerja pasar. Perilaku industri dalam penelitian ini akan dianalisis secara deskriptif.
Perilaku industri menganalisis tingkah laku serta penerapan strategi yang
digunakan oleh perusahaan dalam suatu industri untuk merebut pangsa pasar dan
mengalahkan pesaingnya.
Dari hal ini dapat kita pahami
betapa pentingnya Structure-Conduct-Performance (SCP) dalam suatu industri. Serta dalam makalah ini
akan membahas mengenai keterkaitan antara SCP terhadap efisiensi suatu
industri.
1.2 Rumusan Masalah
A.
Jelaskan pengertian Industri serta ruang lingkupnya?
B.
Jelaskan penafsiran para ahli mengenai Structure-Conduct- Performance (SCP)
C.
Jelaskan secara spesifik mengenai Structure-Conduct-Performance (SCP)?
1.3 Tujuan
A.
Mengerti serta memahami pengertian Industri serta
ruang lingkupnya.
B.
Menelaah lebih mendalam mengenai SCP dari beberapa
pendapat.
C.
Memahami pengertian SCP serta faktor-faktor yang
terkait.
1.4 Manfaat
Diharapkan pada pembahasan ini dapat
menambah ilmu serta pengetahuan mahasiswa mengenai Structure-Conduct-Performance (SCP). Kemudian
dapat menambah wawasan terhadap mata kuliah ekonomi industri itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dan Ruang Lingkup
Industri
Sempit :
kumpulan perusahaan yg menghasilkan produk sejenis (atau bersifat substitusi)
dimana terdapat kesamaan bahan baku yg digunakan, proses, bentuk produk akhir,
dan konsumen akhir.
Luas :
kumpulan perusahaan yg memproduksi barang dan jasa dg elastisitas silang (cross
elasticities of demand) yg positif dan tinggi.Ekonomika industri merupakan cabang ilmu ekonomi yg menjelaskan mengapa pasar
diorganisasi dan bagaimana pengorganisasiannya mempengaruhi cara kerja
industri.
Ekonomi
industri menelaah struktur pasar dan perusahaan yg secara relatif lebih
menekankan pada studi empiris faktor-faktor yg mempengaruhi struktur, perilaku
dan kinerja pasar.
Ekonom Industri:
a. Pokok bahasan: tingkah laku perusahaan-perusahaan yg ada di dalam suatu
industri.
b. Dipelajari: langkah-langkah yg akan dilakukan oleh perusahaan terhadap para
pesaingnya dan terhadap para konsumennya: harga, promosi atau periklanan, serta
penelitian dan pengembangan (R&D).
c. Menganalisis keterkaitan antara struktur pasar dan perilaku perusahaan
dalam penentuan kinerja perusahaan
Perbedaan dengan teori ekonomi
mikro:
a. Fokus analisis ekonomi mikro pada umumnya membahas struktur pasar yg sederhana—persaingan
dan monopoli. Sedangkan ekonomi industri membahas aplikasi-aplikasi penting
dari pasar oligopoli
b. Secara fundamental, ekonomi industri sangat konsen dengan permasalahan
kebijakan pemerintah terhadap dunia bisnis (antimonopoli, regulasi, perijinan,
kepemilikan publik atau negara).
Analisa ekonomi industri:
·
Stucture-conduct-performance School danChicago
School.
·
Stucture-conduct-performance School berargumen:
Monopoli
adalah suatu fitur dari kebanyakan pasar:
a. halangan paling serius untuk berfungsinya pasar secara efektif adalah
perilaku strategis oleh beberapa perusahaan untuk mencegah perusahaan lain
untuk bersaing.
b. tujuannya: perusahaan dapat mencapai dan memelihara kekuatan untuk
mengendalikan harga dari produk-produk mereka.
c. Implikasinya: pemerintah harus menerapkan satu kebijakan kompetisi untuk
membatasi perilaku strategis.
2.2 Penafsiran SCP Menurut Para Ahli
Salah satu
kerangka dasar dalam analisis ekonomi industri adalah hubungan antara
Struktur-Perilaku-Kinerja atau Structure-Conduct-Performance (SCP).
Hubungan paling sederhana dari ketiga variabel tersebut adalah hubungan linier
di mana struktur mempengaruhi perilaku kemudian perilaku mempengaruhi kinerja.
Dalam SCP hubungan ketiga komponen tersebut saling mempengaruhi termasuk adanya
faktor-faktor lain seperti teknologi, progresivitas, strategi dan usaha-usaha
untuk mendorong penjualan (Martin, 2002).
Struktur (structure)
suatu industri akan menentukan bagaimana perilaku para pelaku industri (conduct)
yang pada akhirnya menentukan kinerja (performance) industri tersebut.
Gambar 1 menunjukkan hubungan linier Struktur-Perilaku-Kinerja (SCP) suatu
perusahaan.
Struktur sebuah
pasar akan mempengaruhi perilaku perusahaan dalam pasar tersebut yang secara
bersama-sama menentukan kinerja sistem pasar secara keseluruhan. Kinerja suatu industri diukur antara lain dari derajat inovasi, efisiensi
dan profitabilitas. Dalam struktur pasar terdapat tiga elemen pokok yaitu
pangsa pasar (market share), konsentrasi pasar (market contcentration)
dan hambatan-hambatan untuk masuk pasar (barrier to entry).
Penelitian
ini Kuncoro (2007) bertujuan untuk mengetahui struktur-perilaku-kinerja
subsektor agroindustri di Indonesia, dengan menggunakan model Input-Output. Tiga pendekatan digunakan yaitu, analisis keterkaitan ke depan dan ke
belakang untuk mengetahui struktur dalam subsektor agroindustri. Analisis multiplier untuk
mengetahui perilaku dalam sektor, mencakup angka pengganda output,
pendapatan dan tenaga kerja. Indikator multiplier ekspor dan derajat
ketergantungan ekspor digunakan untuk mengetahui kinerja subsektor
agroindustri. Temuan penelitian ini diantaranya, industri tekstil/pakaian
jadi/kulit memiliki kaitan ke belakang tinggi, namun kaitan ke depan rendah.
Berdasarkan angka penggandanya, industri ini memiliki angka pengganda output terbesar
setelah industri plastik-karet, angka pengganda pendapatan dan tenaga kerja
lebih besar dari dua. Sekitar 34,26 persen produksi industri ini diperuntukkan
bagi pemenuhan kebutuhan ekspor.
Perilaku
industri dalam penelitian ini akan dianalisis secara deskriptif. Perilaku
industri menganalisis tingkah laku serta penerapan strategi yang digunakan oleh
perusahaan dalam suatu industri untuk merebut pangsa pasar dan mengalahkan
pesaingnya.
Analisis
kinerja industri dilakukan dengan menggunakan analisis Price-Cost-Margin (PCM).
Analisis PCM digunakan untuk menganalisis hubungan struktur pasar terhadap
kinerja perusahaan. PCM merupakan salah satu indikator kinerja yang digunakan
sebagai perkiraan kasar dari keuntungan industri. Variabel endogen yang
digunakan adalah proksi dari keuntungan industri yaitu PCM sedangkan variabel
eksogennya adalah jumlah perusahaan, pengeluaran untuk pekerja, pengeluaran
untuk bahan bakar, pengeluaran untuk bahan baku dan nilai keluaran. PCM
dihitung dari (keuntungan penjualan – biaya material)/keuntungan penjualan.
Keuntungan diperoleh dari pengurangan antara nilai keluaran (output)
dengan seluruh biaya produksi. Metode analisis yang digunakan adalah panel
data. Periode estimasi yang digunakan dari tahun 2000-2005 pada industri ISIC
171 PPPT (pemintalan, pertenunan dan pengolahan akhir tekstil), ISIC 172/173
TPP (barang jadi tekstil dan permadani serta perajutan) dan ISIC 181 PJNB
(pakaian jadi non berbulu).
Data panel
merupakan kombinasi dari data runtut waktu (time series) dan data silang
tempat (cross section), lihat Gujarati (2003). Keunggulan dari
penggunaan data panel dalam suatu analisis regresi/estimasi sebagaimana telah
dirumuskan oleh Baltagi (dalam Gujarati, 2003), yaitu (1) Memunculkan
heterogenitas secara eksplisit ke dalam perhitungan dengan memasukkan
variabel-variabel individu-tertentu; (2) Kombinasi data runtut waktu dan silang
tempat dalam data panel akan mampu memberikan “data yang lebih informatif,
bervariasi, mengurangi kollinieritas pada sejumlah variabel, menambah degree
of freedom dan lebih efisien”; (3) Dengan melakukan pengulangan pada
observasi silang tempat, data panel lebih baik untuk mempelajari/mengestimasi
perubahan dinamik; (4) Data panel mampu mendeteksi dengan lebih baik dan
mengukur dampak yang tidak dapat dilakukan dengan menggunakan data silang
tempat atau runtut waktu; (5) Data panel memberikan informasi kepada
penggunanya untuk mempelajari model-model perilaku yang lebih kompleks; (6)
Dengan jumlah data yang banyak memungkinkan data panel mampu untuk mengurangi
bias data pada waktu dilakukan agregasi.
Metode-metode
yang digunakan untuk mengestimasi data panel ada beberapa jenis, yaitu:
metode fixed effect dan random effect (lihat
Gujarati, 2003 dan Widarjono, 2005). Estimasi data panel dengan menggunakan
metodefixed effect adalah; (1) diasumsikan seluruh koefisien
(intersep dan slope) tetap sepanjang waktu (time series) dan individu (cross
section) atau disebut sebagai estimasi common effect, (2)
diasumsikan slope konstan tetapi intersep berbeda antar individu (disebut juga
estimasi fixed effect atau least square dummy variable –
LSDV), (3) diasumsikan intersep dan slope berbeda antar waktu dan individu, dan
(4) diasumsikan intersep dan slope berbeda antar individu.
Selain pola
perdagangan, perilaku industri dapat dicermati melalui produktivitas dan
efisiensinya. Berdasarkan data industri tekstil dan pakaian jadi skala besar
dan sedang dapat dibandingkan perubahan rata-rata pengeluaran per tenaga kerja
(upah per tenaga kerja), efisiensi, dan produktivitas atau penggunaan input per
satu output tahun 2000 dan 2005. Perbandingan ini dilakukan
untuk melihat apakah industri ini semakin efisien atau tidak.
2.3 Kerangka Kerja Struktur-perilaku-kinerja
1. Struktur
Pengertian
struktur (dalam konteks ekonomi industri) : sifat permintaan dan penawaran
barang dan jasa yg dipengaruhi oleh jenis barang yg dihasilkan, jumlah dan
ukuran distribusi penjual (perusahaan) dalam industri, jumlah dan ukuran
distribusi pembeli, diferensiasi produk serta mudah tidaknya (persyaratan)
masuk ke dalam industri.
· Struktur industri merupakan cerminan struktur pasar suatu industri.
· Pasar dalam arti sempit
merupakan tempat bertemunya pembeli dan penjual. Dalam arti luas, pasar adalah
wujud abstrak suatu mekanisme ketika pihak pembeli dan penjual bertemu untuk
mengadakan transaksi yg melibatkan harga dan kuantitas.
Jenis struktur pasar :
. Monopoli : produsen tunggal, produk tanpa barang substitusi
yg dekat.
· Persaingan
sempurna : produsen banyak, produk identik
· Persaingan
tidak sempurna ;
· Oligopoli : produsen
sedikit, sedikit perbedaan dlm produk.
· Persaingan monopolistik : produsenbanyak,produk terdiferensiasi.
Unsur-unsur struktrur pasar :
· Jumlah dan Ukuran Distribusi Penjual
· Jumlah
dan Ukuran Distribusi Pembeli
· Diferensiasi Produk
· Persyaratan masuk
2. Prilaku
Dalam ekonomi
industri, perilaku diartikan sbg cara yg dilakukan oleh perusahaan agar
mendapatkan pasar. Dengan kata lain, perilaku merupakan pola tanggapan dan
penyesuaian berbagai perusahaan yg terdapat dalam suatu industri untuk mencapai
tujuannya dan mengahadapi persaingan.
Perilaku dapat
dilihat sebagai cara perusahaan menentukan harga jual, promosi produk (iklan),
koordinasi kegiatan di dalam pasar (kolusi, kartel, dsb), serta penelitian dan
pengembangan (R&D).
Perilaku
perusahaan adalah satu hal yang menarik hanya ketika persaingan adalah tak
sempurna. Dalam suatu pasar persaingan
sempurna, satu perusahaan tidak dapat menentukan harga pasar.
Dalam keadaan yang demikian suatu perusahaan tidak memiliki
perangsang untuk beriklan, untuk bereaksi pada saingan-saingan, atau untuk
berusaha mencegah terjadinya entry. Sekalipun banyak
perusahaan kecil dalam suatu industri kompetitif bisa mengkoordinir suatu
kartel, perusahaan baru akan masuk ke dalam pasar. Situasi ini adalah berbeda bila kompetisi adalah tak sempurna.
• Unsur-unsur
perilaku perusahaan :
• Kolusi/Kerjasama
• Perilaku
Strategis
• Iklan / Penelitian dan Pengembangan
3. Kinerja
Kinerja
merupakan hasil kerja yg dipengaruhi oleh struktur dan perilaku industri dimana
hasil biasa diidentikkan dg besarnya penguasaan pasar atau besarnya keuntungan
suatu perusahaan di dalam suatu industri.
Secara lebih
rinci, kinerja dapat pula tercermin melalui efisiensi, pertumbuhan (termasuk
perluasan pasar), kesempatan kerja, kesejahteraan personalia, serta kebanggaan
kelompok.
Unsur-unsur
kinerja pasar :
• Profitability
• Efficiency
• Progressiveness
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekonomi
industri menelaah struktur pasar dan perusahaan yg secara relatif lebih
menekankan pada studi empiris faktor-faktor yg mempengaruhi struktur, perilaku
dan kinerja pasar.
Penelitian
ini Kuncoro (2007) bertujuan untuk mengetahui struktur-perilaku-kinerja
subsektor agroindustri di Indonesia, dengan menggunakan model Input-Output. Tiga pendekatan digunakan yaitu, analisis keterkaitan ke depan dan ke
belakang untuk mengetahui struktur dalam subsektor agroindustri. Analisis multiplier untuk
mengetahui perilaku dalam sektor, mencakup angka pengganda output,
pendapatan dan tenaga kerja. Indikator multiplier ekspor dan derajat
ketergantungan ekspor digunakan untuk mengetahui kinerja subsektor
agroindustri.
Salah satu
kerangka dasar dalam analisis ekonomi industri adalah hubungan antara
Struktur-Perilaku-Kinerja atau Structure-Conduct-Performance (SCP).
Hubungan paling sederhana dari ketiga variabel tersebut adalah hubungan linier
di mana struktur mempengaruhi perilaku kemudian perilaku mempengaruhi kinerja.
Dalam SCP hubungan ketiga komponen tersebut saling mempengaruhi termasuk adanya
faktor-faktor lain seperti teknologi, progresivitas, strategi dan usaha-usaha
untuk mendorong penjualan (Martin, 2002).
Comments
Post a Comment